Tawakkal

Pengertian Tawakkal

Kata tawakkal berasal dari bahasa arab yang artinya berserah diri. Sedangkan menurut istilah, tawakkal berarti berserah diri kepada Allah SWT atau menyerahkan suatu urusan kepada kebijakan Allah SWT yang mengatur segala-galanya. Tawakal kepada Allah SWT dilakukan setelah berusaha secara maksimal sesuai kemampuannya. Tawakkal yangg dilakukan sebelum berusaha bersungguh-sungguh tidak dibenarkan dalam islam.

Ketika Rasulullah SAW masih hidup, pernah ada seorang sahabat yang datang kepada beliau. Setelah berada di depan Rasulullah SAW, terjadilah percakapan singkat antara dia dengan beliau :

Rasulullah SAW       : “ Hai Fulan, dengan apa kauk datang kemari ? ”

Sahabat                      : “ Naik unta, ya Rasulullah “

Rasulullah SAW       : “ Di mana untamu sekarang ? “

Sahabat                      : “ Di luar, ya Rasulullah “

Rasulullah SAW       : “ Sudah kau tambatkan untamu ? “

Sahabat                      : “ Belum, aku tawakkal kepada Allah SWT “

Rasulullah SAW       : “ Keluarlah dan tambatkan untamu, kemudian barulah kamu                                 bertawakkal ! “

Sahabat tadi pun segera keluar dan menambatkan untanya, kemudian kembali menghadap Rasulullah SAW. Dari kisah di atas, dapat dimengerti bahwa tawakkal kepada Allah SWT harus didahului usaha yang sungguh-sungguh.

Perintah Bertawakkal

Tawakkal kepada Allah SWT termasuk perkara yang diwajibkan dalam Islam. Allah SWT berfirman :

“ …Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya “ (Q.S. Ali-Imran : 159)

“ …Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman “ (Q.S. Al-Maidah : 23)

            Menurut kedua ayat di atas, tawakkal hanya ditunjukkan kepada Allah SWT. Tawakkal yang ditujukan kepada selain Allah termasuk perbuatan SYIRIK yang harus di jauhi oleh setiap mukmin.

Bentuk-Bentuk Bertawakkal

  1. Ahmad seorang siswa Madrasah Tsnawiyah Negeri yang rajin belajar dan giat beribadah, baim di rumah maupun di lingkungan sekolah. Ia pandai mengatur waktu belajar, bekerja, dan istirahatnya. Setiap ulangan semester, ia tak pernah pergi jika tidak penting sekali. Setiap malam sehabis belajar, dia tawakkal kepada Allah SWT sambil memperbanyak doa semoga esok harinya dapat mengerjakan soal dengan mudah.
  2. Ayah dan Ibu Ahamd adalah seorang petani kecil. Ia sangat mendambakan agar Ahamad kelak menjadi anak yang Shaleh dan cerdas. Sebagai muslimin dan muslimat yang taat beragama, setiap hari mereka selalu berdoa dan bertawakkal kepada Allah SWT semoga keluarganya hidup tenteram di bawah ridha Allah SWT

Dampak Positif Tawakkal

  • Memperoleh ketengan jiwa karena merasa dekat dengan Allah SWT yang mengatur segala-galanya
  • Memperoleh kepuasan batin karena keberhasilan usahanya mendapat ridha Allah SWT
  • Memperoleh keteguhan hati (istiqamah) sehibgga tidak mudah goyah hatinya karena pengaruh lingkungan
  • Menumbuhkembangkan kesadaran akan kelemahan dirinya, mengakui kebesaran Allah SWT yang mengatur segala-galanya

Membiasakan Diri Berperilaku Tawakkal

Manusia harus sadar bahwa dirinya lemah, terbukti sering mengalami kegagalan. Keberhasilan usaha manusia ada pada kuasa dan kehendak Allah SWT semata-mata. Oleh sebab itu, manusia harus mau bertawakkal kepada Allah SWT setelah melakukan usaha dengan sungguh-sungguh. Orang yang tawakkal hendaknya memperbanyak doa kepada Allah SWT agar usahanya berhasil baik.

Sumber : Buku Aqidah dan Akhlak MTs 2

Posted on April 8, 2013, in Aqidah dan Akhlak. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar